Sabtu, 27 Juni 2015

Seseorang Di Balik Belukar.

Pada akhirnya hari itu datang
Datang di waktu sekarang
Waktu di mana keputusan telah bulat
Titik kata ‘kan diucap
Seakan-akan, aku merasa seperti manggala
Manggala yang akan menyatakan dekritnya
Kulihat Tuan tersenyum
Kulihat Tuan dengan pipi yang memerah
Di seberang sana
Di balik belukar
Seakan-akan ada sinyal menyambar
Sinyal bahwa seseorang akan datang
Seseorang dengan bagak membawa rasanya
Semakin kudekati Tuan
Semakin tampak wajah riang itu
Tuan, kutelah sampai
'Tuk nyatakan sesuatu
Rasa ini
Rasa kagum
Senang
Dan kasih
Mengapa?
Mengapa Tuan tertawa?
Oh
Ada seseorang di balik belukar itu
Seseorang yang Tuan sebut ‘puspa hatiku’.

==NQB==

Jumat, 26 Juni 2015

Jatuh

Tuan,
Lidahku kelu karena sesuatu
Sesuatu yang terkubur dalam benak
Yang tertimbun dalam memori
Namun terasa tabu tuk diucap
Sesuatu yang hangat namun kadang menjadi sepanas bara
Sesuatu yang indah namun kadang menyembilu
Ingin rasanya ‘tuk bicara
Ingin rasanya ‘tuk beritahu
Namun nyali tak bersekutu
Jatuh cinta, kata orang
Menyenangkan, kata orang
Biarkan itu mengalir, kata orang
Namun lidah ini tetap terasa kaku
Membeku dalam kelengangan bak di kutub
Tuan,
Kusampaikan ini
Pesan ini
Ayat ini
Di malam ini
Padamu, ku jatuh.

==NQB==

Sabtu, 29 November 2014

Curhat Malam (Diskriminasi)

Hi, Hey, Hello, Halo, Ahoj. Apa kabar? Baik? Alhamdulillah I'm fine thank you and you? HAHA #maafgajelas. Well, Hello, again. Gue Nia. And... Nia mau curhat. Hmmmmm, tentang apa ya? Apa ayo? HA #maafgajelas lagi. Okay gue lg mau curhat tentang sekolah. Tepatnya salah satu masalah yang ada disekolah. Kamu/lo/kalian okay pake lo aja biar asik. Lo pernah ngerasa gak disekolah itu terjadi diskriminasi? Hmmm, karena selama gue sekolah (SD,SMP,SMA) itu gue selalu ngerasa kyk sering terjadi diskriminasi antar warga sekolah (Warga selain murid dan murid). Okay, gue lg ga bahas diskriminasi soal ras, agama, suku, dll. Tapi diskriminasi secara tidak langsung dalam penerapan peraturan disekolah antar guru dan murid. Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan. Yang pertama, gue punya guru panggil aja Este. Si bu Este termasuk one of the bawel-est teacher disekolah. Terutama sm anak2 yg suka telat dengan alasan biasa: macet, karena kejauhan.Dia ini kata2nya sangat amat pedas layaknya cabe, ekhem, cabai. Sampai waktu itu gue kerumah dia yang ya... bisa terbilang agak jauh dari sekolah (Banyak temen2 gue tinggal daerah situ juga sih bahkan yang lebih jauh dari situ). Gue kesana untuk ngelayat karena suaminya baru aja dipanggil yang maha kuasa ( إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ). Setelah bbrp lama disana, akhirnya gue pamit. Tapi disitu dia sempet bilang 'Jauh kan rumah saya? Mangkanya kalo saya telat jgn nyalahin saya kan jauh'. HEY MORON WHAT DID YOU JUST SAY?! WHAT THE HEAVEN, WHAT THE HELL YOU MORON. Okay maaf kasar. JUST, OH GOD, SAY IT AGAIN I'LL EAT YOU. Eh sorry gue masih makan yang halal2. Tapi, oh c'mon... EMANG LO DOANG YANG RUMAH NYA JAUH?! Disekolah lo seenak gigi ngoceh2 ngocar ngacir marahin anak2 yg telat? Ngapain coba dia pake bilang ke orang yang telat "LAIN KALI KALO UDAH TAU RUMAH JAUH, MACET BIAR GA TELAT BANGUN LEBIH PAGI, BERANGKAT LEBIH AWAL" (ya kurang lebih begitu dia bilangnya. Tapi dia sendiri?! Okay lah kalo dia seandainya udah dapat hukuman.Tapi dengan dia bilang  'Jauh kan rumah saya? Mangkanya kalo saya telat jgn nyalahin saya kan jauh' TRUS KALO LO TELAT LO MAU BILANG ITU GARA2 NENEK MOYANG LO YANG DULU HIDUP DI ZAMAN ANTAH BERANTAH? Think about it. "Dan kalo udah tau rumah jauh, macet, kenapa ga berangkat lebih pagi?"kata hati anak2 yang pernah ditegur seperti itu. #thisisdiscriminationtome Okay. Yang kedua, kita boro2 mau pake sepatu yg warna/i lucu2  unik2 gitu hanya untuk 'show who really we are', pake sepatu yang warna hitam/putihnya minoritas aja, udah ditegor, bahkan kejadian disekolah gue waktu itu sepatunya disita dan akhirnya nyeker. Emang dikira beli sepatu murahkali ya. Sedangkan guru gue saat itu, dia selama masih waktu KBM pake sepatu crocs yg waktu itu pernah ngehits, bentuk nya gini:
Dengan pedenya dia ngocar ngacir pake sendal itu. Sekoah kan tempat formal. Katanya guru. Potret seorang guru itu harusnya terdidik. Bisa membedakan tempat formal dan informal. Mana sekolah mana mall. Kesekolah ya pakailah sesuatu yang formal. #thisisdiscriminationtome.
Yang ketiga, murid2 sering bgt diomelin karena pake nal polish(kutek) ke sekolah karena bbrp alasan: nanti wudu nya ga sah(bagi yg muslim), merusak kerapihan penampilan kuku, atau hanya dengan alasan "inikan disekolah. Tempat pendidikan". Pret. Sampai pada di suatu siang di sekolah, gue salim sama salah satu guru. Kami saling senyum. Baru deh gue salim. Eh kan pas salim mata gue nengoknya ke bawah tuh, eh pas gue lihat ternyata eh ternyata dikukunya udah diolesin pake kutek. YA, kutek. Mana yang katanya disekolah itu gaboleh pake kutek? Yang katanya merusak penampilan kuku? Double pret. #Thisisdiscrimination.
Ya, itu bbrp yg bisa gue ceritain, soalnya klo semua pengalaman gue ceritain gempor. 
Jadi Guru tak pernah salah. Kalau salah, maklumin aja. Kalo ditegor ada dua kemungkinan: dianggap lancang/gasopan atau tidak dihiraukan (karena dianggap belum mengerti apa2). Kebanyakan sih gitu. Gue sih setuju dengan adanya peraturan2 yg masuk akal tersebut dan yg lainnya. Tapi kalo ternyata terjadi diskriminasi kyk gini sih, ya mending gausah ada. 
Okay, sekian dari gue. Semua yg gue tulis ini berdasarkan pengalaman gue dan pendapat gue. Kalo gasuka, gasetuju, yaudah. Atau kalau mau kasih kritik, silahkan komen dibawah (komen yg logis). Tapi kalau pendapat kita masih bertentangan, yaudah, terima aja. Toh ini negara bebas berpendapat. Okay, have a blast!

Aku bukanlah satu-satunya.

Kau dan aku bersama membuat sumpah
Untuk lebih baik atau lebih buruk
Aku tak menyangka, kau malah mengecewakan
Tetapi, buktinya di jalan yang menyakitkan

Dalam berbulan-bulan, pada akhirnya aku memiliki keraguan
Menyangkal segala air mata
Aku sangat berharap semua ini akan berakhir sekarang juga
Tapi aku tahu, aku masih membutuhkanmu disini

Kau bilang aku gila
Karena kau tak menyangka bahwa aku tahu apa yang telah kau perbuat
Tapi saat kau memanggilku 'sayang'
Aku tahu, Aku bukanlah satu-satunya

Kau telah menghilang
Sekarang sayangnya aku sudah tau mengapa
Hatimu tak ku peroleh
Meskipun tuhan tahu bahwa kau akan terus milikku

Sudah bertahun-tahun aku mencintai
Mungkin, itu hanya belum cukup
Kau membuatku menyadari ketakutan terdalamku
Dengan cara berbohong dan merusak 'kita'
Dan aku tahu......
Aku bukanlah satu-satunya

Jumat, 11 Oktober 2013

My fav public figure

.....(continue) orang yg biasa gue stalk itu Raditya Dika. Gue itu jatuh cinta banget sama bang Dika. Terutama karya-karyanya. Menurut gue, emang sih karya-karya nya Raditya Dika itu bertema komedi, tapi, dibalik kelucu-lucuan dan kemenya-menye-an itu semua, pasti ada aja pelajaran yg nusuk. Gatau sih kalo menurut kalian, tapi gatau kenapa gue selalu ngerasa kayak gitu, terkadang setiap bang Dika lagi ngucapin sesuatu yg sebenernya untuk ngelawak, malah tersangkut kata-kata yg nusuk, intinya, walaupun untuk lucu-lucuan, tapi bermakna gitu..

ME

Hidup gue sehari-hari itu ga lepas dari yang namanya social media. Ntah gue mau trus interaction sama temen - temen gue, youtubing, iseng-iseng buka blog si ini si itu, nge-stalk tweet nya si itu dan si ini, nyari bahan-bahan untuk presentasi, nge-game, etc. Gue pertama kali bikin blog itu sebenernya udh dari 2011, tapi ga pernah gue pake lagi, karena gue selalu gasempet untuk buka blog, bukan ga sempet sih sebenernya, tapi bingung aja apa yg harus di share. Gue sempet aktif 'banget' di twitter, tapi, sekarang udh jarang nge-tweet. karena twitter lama-lama basi, paling twitter itu tempat gue untuk nge-stalk public figure yang gue suka..... (To be Continued)