Dengan pedenya dia ngocar ngacir pake sendal itu. Sekoah kan tempat formal. Katanya guru. Potret seorang guru itu harusnya terdidik. Bisa membedakan tempat formal dan informal. Mana sekolah mana mall. Kesekolah ya pakailah sesuatu yang formal. #thisisdiscriminationtome.
Yang ketiga, murid2 sering bgt diomelin karena pake nal polish(kutek) ke sekolah karena bbrp alasan: nanti wudu nya ga sah(bagi yg muslim), merusak kerapihan penampilan kuku, atau hanya dengan alasan "inikan disekolah. Tempat pendidikan". Pret. Sampai pada di suatu siang di sekolah, gue salim sama salah satu guru. Kami saling senyum. Baru deh gue salim. Eh kan pas salim mata gue nengoknya ke bawah tuh, eh pas gue lihat ternyata eh ternyata dikukunya udah diolesin pake kutek. YA, kutek. Mana yang katanya disekolah itu gaboleh pake kutek? Yang katanya merusak penampilan kuku? Double pret. #Thisisdiscrimination.
Ya, itu bbrp yg bisa gue ceritain, soalnya klo semua pengalaman gue ceritain gempor.
Jadi Guru tak pernah salah. Kalau salah, maklumin aja. Kalo ditegor ada dua kemungkinan: dianggap lancang/gasopan atau tidak dihiraukan (karena dianggap belum mengerti apa2). Kebanyakan sih gitu. Gue sih setuju dengan adanya peraturan2 yg masuk akal tersebut dan yg lainnya. Tapi kalo ternyata terjadi diskriminasi kyk gini sih, ya mending gausah ada.
Okay, sekian dari gue. Semua yg gue tulis ini berdasarkan pengalaman gue dan pendapat gue. Kalo gasuka, gasetuju, yaudah. Atau kalau mau kasih kritik, silahkan komen dibawah (komen yg logis). Tapi kalau pendapat kita masih bertentangan, yaudah, terima aja. Toh ini negara bebas berpendapat. Okay, have a blast!